Video TikTok Tunjukkan Pembuatan Cumi Kering yang Tidak Higienis di Korea Selatan
By Nad
nusakini.com - Internasional - Kontroversi tentang praktik kebersihan yang buruk dalam persiapan makanan telah muncul setelah rilis rekaman video yang menunjukkan pekerja di pabrik cumi-cumi kering menginjak cumi-cumi sambil mengenakan alas kaki karet.
Video berdurasi 27 detik itu diposting ke komunitas online pada hari Sabtu (8/1), bersama dengan judul, "Pabrik membuat produk cumi kering dengan cara yang tidak higienis."
Klip, yang awalnya diposting di TikTok oleh seorang karyawan asing, menunjukkan para pekerja dengan sepatu karet putih bergerak maju mundur menginjak cumi-cumi kering, yang diduga untuk meratakannya.
Dalam klip video lain yang diunggah pekerja, para pekerja sedang menyortir cumi-cumi tanpa mengenakan masker dengan benar.
Saat video tersebut menjadi viral, banyak pengguna online mengungkapkan keterkejutan mereka pada proses pembuatan cumi kering yang tidak higienis.
"Saya dulu makan banyak cumi kering, tapi saya khawatir itu mungkin diproduksi di sana," tulis seorang pengguna.
Beberapa pengguna mengatakan mereka melaporkan hal ini ke Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan.
Namun ada juga yang menulis bahwa cumi cenderung menggulung saat dikeringkan, sehingga diperlukan proses perataan. "Menggunakan kaki Anda untuk menginjak cumi-cumi adalah cara orang biasa melakukannya di rumah, dan pemilik pabrik tampaknya melakukannya untuk menghemat biaya tanpa fasilitas yang layak."
Namun, yang lain juga menulis, "Bahkan jika sepatu itu hanya untuk proses dan para pekerja memakai sepatu lain ketika pergi ke luar, mereka tetap harus meletakkan beberapa seprai bersih di tanah. Mereka hanya melakukan pekerjaan di lantai kosong. Ini menjijikkan."
Menyusul laporan, kementerian mengidentifikasi pabrik dan perusahaan dengan kotak kemasan produk yang muncul di video, dan segera melakukan penyelidikan ke pabrik yang berlokasi di Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara.
Kementerian mengatakan, Senin (10/1), pihaknya mengkonfirmasi pelanggaran undang-undang tentang kebersihan makanan dan meminta pemerintah daerah untuk mengambil tindakan administratif terhadap perusahaan tersebut.
Ditemukan bahwa pelanggaran perusahaan ini berlanjut dari 26 Oktober tahun lalu hingga 8 Januari. Menurut kementerian, 3.898 kilogram cumi kering yang diproduksi selama periode tersebut semuanya tersimpan di gudang dan belum didistribusikan. (TheKoreaTimes/dd)